Pola Konsumsi Islami Pada Masa Pandemi Covid 19 di Kota Mataram
Abstract
Abstrak
Pola konsusmis masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya factor pendapatan, harga barang, jumlah penduduk, selera, Namun hal lain yang membuat pola konsumsi masyarakat di kota Mataram ikut berubah juga adalah karena adanya wabah virus Corona 19. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi islami masyarakat kota Mataram selama masa pandemi. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling atau sample bertujuan yaitu sampel diambil berdasarkan tujuan dari penelitian. Dilanjutkan dengan Snowball sampling hingga informasi yang diperoleh dianggap jenuh. Analisis data menggunakan Analisa secara kualitatif dengan menggunakan uji keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat di Kota Mataram selama masa pandemi mengalami perubahan dari pola konsumsi sebelum adanya pandemi. Pola konsumsi selama masa pandemic didominasi oleh konsumsi bahan makanan. Hal ini dikarenakan masyarakat berusaha meningkatkan imunitas tubuh agar tidak tertular oleh wabah virus corona, meskipun sebagian besarnya dilakukan secara online untuk menghindari terjadinya kontak fisik secara langsung. Konsumsi sebelum pandemic dikota Mataram lebih banyak pada pola konsumsi bahan non pangan karena tingkat kebutuhan masyarakat di kota besar sangat beragam diluar kebutuhan pokok. Selain konsumsi bahan kanan yang mendominasi kegiatan konsusmsi masyarakat Kota Mataram adalah konsumsi Jasa komunikasi lainnya yang mendukung kegiatan bekerja maupun belajar dari rumah. Akibat Pandemi Sebagian besar banyak tenaga kerja yang bekerja di rumah dan anak sekolah banyak yang belajar dari rumah. Hal ini membutuhkan alat komunikasi yang selalu siap setiap waktu selama kegiatan bekerja maupun belajar itu dilaksanakan. Namun dalam pemenuhan pola konsumsi yang menjadi kebutuhan dasar tersebut, masyarakat kota Mataram terkendala pada anggaran yang dimiliki.karena anggaran terbatas maka pola konsumsi juga mengikuti anggaran yang ada