Nilai Kearifan Lokal Lakon “Batu Tinjang” dalam Pertunjukan Wayang Waram di Lombok Utara

  • Gde Agus Mega Saputra Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
  • Wahyu Kurnia Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
  • Hamdani Hamdani Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Keywords: Wayang Waran, Kearifan Lokal, Batu Tinjang, Seni Pertunjukan, Nilai Ketuhanan, Nilai Sosial, Nilai Feminisme

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pertunjukan Wayang Waran, sebuah bentuk seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dengan analisis mendalam terhadap lakon Batu Tinjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur dan tekstur pertunjukan serta menggali nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Metode kualitatif digunakan dengan pendekatan studi kasus, melibatkan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur Wayang Waran terdiri dari tema kasih sayang seorang ibu, alur yang terorganisir dengan baik, dan penokohan yang bermakna. Tekstur pertunjukan terlihat dalam dialog-dua bahasa (Sasak dan Indonesia), suasana yang diciptakan melalui musik, dan spektakel yang menarik bagi penonton. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal yang diidentifikasi mencakup nilai ketuhanan, nilai sosial, dan nilai feminisme, yang semuanya memiliki relevansi mendalam dengan konteks kebudayaan masyarakat Lombok. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya Wayang Waran sebagai media edukasi yang efektif dalam membawakan isu-isu lingkungan dan kearifan lokal, serta mendorong pengenalan dan pelestarian budaya kepada generasi muda.

Published
2023-06-30
How to Cite
Saputra, G. A. M., Kurnia, W., & Hamdani, H. (2023). Nilai Kearifan Lokal Lakon “Batu Tinjang” dalam Pertunjukan Wayang Waram di Lombok Utara. Sentanu: Jurnal Pendidikan Seni, Drama, Tari, Dan Musik, 2(2), 19-41. Retrieved from https://unu-ntb.e-journal.id/sentanu/article/view/943