Implementasi Ecobrick di Lingkungan Pendidikan Sebagai Sarana Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Abstract
Sampah yang bersumber dari lingkungan pendidikan harus bisa dimanfaatkan kembali dalam bentuk barang lain seperti kursi atau meja dari plastik. Pemanfaatan penggunaan kembali sampah tersebut akan dilakukan dengan teknik ecobrick. Teknik ecobrick ini merupakan pemadatan sampah plastik yang dimasukkan kedalam plastik dan dapat dimanfaatkan sebagai benda layak guna. Setelah ecobrick selesai dibuat, maka tahapan berikutnya adalah pemanfaatan ecobrick sebagai bahan layak guna lagi, selain memiliki manfaat, sampah tersebut juga tidak menjadi masalah bagi lingkungan. Sampah sebagai material sisa kegiatan manusia tentu memiliki ancaman jika keberadaannya tidak dikelola dengan baik. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan pendidikan di lingkungan yayasan pendidikan Tanfaul Anfaniyah yang mendominasi yaitu sampah plastik yang bersumber dari sisa bungkus makanan ringan atau jajanan ringan. Sampah yang dihasilkan tersebut kemudian dibakar dan tidak dikelola dengan baik sehingga sampah tersebut menjadi masalah baru bagi lingkungan. Pengabdian pengelolaan sampah dengan metode ecobrick yang telah dilakukan ini dapat membangun kesadaran siswa siswi di lingkungan yayasan pendidikan Tanfaul Ananiyah sehingga sampah yang dikelola dengan baik memiliki manfaat yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan. Pose santri sasaran sosialisasi memiliki minat dan keinginan yang kuat untuk mendalami pengelolaan sampah dengan metode ecobrick, hal tersebut terlihat ketika para narasumber memberikan materi pelatihan dan ditindaklanjuti dengan diskusi-diskusi. Hasil olahan pelatihan pembuatan ecobrick ini secara umum memiliki 2 manfaat, yaitu (1). Manfaat bagi lingkungan yaitu sampah anorganik tidak lagi dikelola dan dimusnahkan dengan cara dibakar, melainkan sampah anorganik akan dibuat menjadi ecobrick, (2). Manfaat bagi siswa/yayasan yaitu sisa kegiatan dari aktivitas pembelajaran baik oleh siswa maupun guru berupa sampah organic akan bisa menghasilkan keuntungan jika ecobrick dibuat masal dan dijual belikan.
Downloads
References
Andriastuti, B. T., Teknik, J., Fakultas, L., Universitas, T., & Tanjungpura, U. (2019). Potensi Ecobrick. 7(2), 55–63.
Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkugan. Jakarta: EGC.
Hasibuan, (2016). Analisis Dampak Limbah Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi, 4(1), 42-52.
Keo, Y. I. 2018. Praktek Separasi Serta Potensi Daur Ulang: Studi Timbulan Sampah Plastik Dari 4 Hotel di Kota Semarang Pada Tempat Penampungan Sampah Tambak Rejo. Tesis.
Nugroho, P. (2013). Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Spasial, J., Poluan, R. J., & Moniaga, I. L. (2019). Evaluasi Sampah Kota Sorong, 6(2), 521–530.
Surono, U. B., & Ismanto. (2016). Pengolahan Sampah Plastik Jenis PP, PET dan PE Menjadi Bahan Bakar Minyak dan Karakteristiknya. Jurnal Mekanika Sistem Termal, 1(1), 32-37.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.