Pendampingan Kelas Remaja Sadar Gizi dan Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal Menjadi Menu Sehat Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SMPN 18 Mataram

  • Baiq Dewi Sukma Septiani Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
  • Febrina Sulistiawati Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Keywords: Kelas Remaja Sadar Gizi, Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal, Menu Sehat, Stunting

Abstract

Saat ini Indonesia dihadapkan pada tiga beban masalah gizi (triple burden) yaitu stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia. Data Riskesdas Nasional Tahun 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 25,7% remaja usia 13-15 tahun dan 26,9% remaja usia 16-18 tahun dengan status gizi pendek dan sangat pendek. Data Riskesdas Provinsi NTB menunjukkan bahwa prevalensi remaja usia 13-15 tahun dengan status gizi stunting sebanyak 23,38% sedangkan di Kota Mataram prevalensi remaja dengan status gizi stunting sebanyak 22,17%. Tujuan pelaksanaan kegiatan yaitu melakukan proses pendampingan kelas remaja sadar gizi dan pelatihan pengolahan pangan lokal menjadi menu sehat sebagai upaya pencegahan stunting di SMPN 18 Mataram. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diantaranya melakukan kegiatan Forum Group Discussion dengan Kepala Sekolah SMPN 18 Mataram, Wali Kelas, Guru Pembina Bimbingan Konseling, Kepala Dusun, Ketua RT/RW dan Kepala Lingkungan Desa Ampenan Selatan terkait dengan pemanfaatan bahan pangan lokal yaitu hasil perikanan di pesisir pantai Ampenan, pembentukan kelas remaja sadar gizi usia 13-15 tahun, memberikan pendampingan edukasi gizi melalui media piring edukatif sehingga meningkatkan pengetahuan remaja mengenai asupan bergizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting pada generasi berikutnya serta memberikan pelatihan pengolahan bahan pangan lokal menjadi menu sehat dengan memanfaatkan bahan pangan lokal sekitar sekolah terutama hasil perikanan pesisir pantai Ampenan. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) remaja membutuhkan edukasi gizi secara rutinagar dapat mengatur pola makan sesuai dengan kebutuhan gizi remaja (2) Dengan dilakukannya edukasi gizi ini diharapkan kesadaran remaja terkait gizi dapat tercapai (3) Ikan tongkol dan talas dapat disajikan alternatif pangan olahan sehat dan kekinian karena mengandung sumber protein tinggi sebagai upaya pencegahan masalah gizi pada remaja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ekayanthi, N.W.D & Suryani, P. (2019). Edukasi Gizi pada Ibu Hamil Mencegah Stunting pada Kelas Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, 10 (03), 312-319

Kartasapoetra & Marsetyo. (2012). Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produkifitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian Kesehatan Repbulik Indonesia (Kemenkes RI). (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses dari http://labdata.litbang.kemkes.go.id/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari http://www.depkes.go.id/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2019). Buku Panduan Untuk Siswa: Aksi Bergizi, Hidup Sehat Sejak Sekarang Untuk Remaja Kekinian. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2019). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses dari http://labdata.litbang.kemkes.go.id/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2019). Laporan Provinsi Nusa Tenggara Barat Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses dari http://labdata.litbang.kemkes.go.id/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 02 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses dari http://labdata.litbang.kemkes.go.id/

Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. (2014). Faktor Risiko Stunting pada Anak Umur 6-24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia, 3(1), 37–45.

Picauly, I dan Toy SM. (2013). Analisis Determinan dan Pengaruh Stunting terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang dan Sumba Timur NTT. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(1), 55-62.

Saugi, W & Sumarno. (2015). Pemberdayaan Perempuan Melalui Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Bahan Pangan Lokal. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 226-238.

Septiani, B.D.S., Prayitno, A., & Sugiarto. (2019). Reducing Primary Dysmenorrhea Among Adolescent Girls with Mung Bean Extract Drinks and Stretching. International Journal of Public Health Science (IJPHS), 8(1), 58-64.

Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Susetyowati. (2016). Gizi Remaja. dalam Hardinsyah, Supariasa, I.D.N (edt). Ilmu Gizi Teori & Aplikasi. Jakarta: EGC.

The State of World’s Children. (2012). United Nations Children’s Fund (UNICEF) February 2012 https://www.unicef.org/reports/annual-report-2012. Diunduh pada tanggal 13 Januari 2023

United Nations Children’s Fund (UNICEF). (2021). Strategi Komunikasi Perubahan Sosial dan Perilaku: Meningkatkan Gizi Remaja di Indonesia. Jakarta: United Nations Children’s Fund (UNICEF).

Wahyuni, Y., & Nurhayati, E. (2020). PKM Remaja Sadar Gizi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Gatra Desa Kohod Tangerang Tahun 2019. Jurnal Pengabddian Al-Ikhlas, 6(1), 124-137.

Published
2024-01-30
How to Cite
Septiani, B. D. S., & Sulistiawati, F. (2024). Pendampingan Kelas Remaja Sadar Gizi dan Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal Menjadi Menu Sehat Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SMPN 18 Mataram. Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 69-77. https://doi.org/10.69503/abdinesia.v4i1.525

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.