Pemenuhan Gizi Lansia Melalui Produk Olahan Pangan Lokal dan Konseling Gizi
Abstract
Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia menyatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Penduduk lansia pada umumnya memiliki fisik maupun non fisik yang kondisinya telah banyak mengalami penurunan akibat proses alamiah yang disebut dengan proses menua atau aging. Lansia memerlukan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah namun juga dukungan masyarakat agar tetap dapat terjamin kesehatan maupun kesejahteraannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku lansia dalam mengatasi masalah gizi dan kesehatan yang dihadapi agar mampu menyusun menu makanan sehat dan bergizi seimbang terutama yang berasal dari pangan lokal yang banyak tersedia di wilayah sekitar tempat tinggal mereka. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode diskusi kolaboratif dengan teknik motivational interviewing. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : (1) lansia membutuhkan konseling gizi secara rutin agar dapat mengatur pola makan sesuai dengan kebutuhan gizi lansia dan penyakit yang diderita, (2) labu kuning dan ubi jalar ungu dapat dijadikan alternatif pangan olahan sehat untuk lansia karena mengandung tinggi serat dan antioksidan yang baik untuk mengontrol kadar gula darah lansia.
Downloads
References
kbar, F.A., Hamsah, I.A., & Muspiati, M.A. (2020). Gambaran Nutrisi Lansia di Desa Banua Baru. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 1-7.
BPS Provinsi NTB. (2018). Profil Lansia Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mataram: BPS Provinsi NTB.
Chaichanawirote, U. (2011). Quality of Life of Older Adults: The Influence of Internal And External Factors.
Gozali, K. B. J. (2019). Identifikasi Potensi Pangan Lokal untuk Penganekaragaman Produk Pangan Kota Balikpapan. JSHP, 3(2), 111-115.
Noer, R. M., Juliana, T., & Maulani, R. G., Nababan, A. N., Nurlince, T. M. (2022). Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu dengan Inovasi Cookies Sebagai Alternatif Snack Diabetes Mellitus. Gervasi, 6(1), 250-257.
Nurfantri, Yuniar D. (2016). Identifikasi Status Nutrisi dan Resiko Malnutrisi Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kota Kendari. Dunia Keperawatan, 4(2), 93-99.
Nurjanah H, Setiawan B, Roosita K. (2020). Potensi Labu Kuning (Cucurbita moschata) sebagai Makanan Tinggi Serat dalam Bentuk Cair. Indonesian Journal of Human Nutrition, 7(1), 54-68.
Pasmawati H. 2017. Pendekatan Konseling Untuk Lansia. Syiar 17(1), 49-60.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2010. Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.
Prima, D. R., Safirha, A. A, Nuraini, S., Maghfiroh, N. (2019). Pemenuhan Kebutuhan Lansia Terhadap Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan Grogol Jakarta Barat. Jurnal Kebidanan, 8(1), 1-7.
Sukraniti DP, Taufiqurrahman, Iwan S. (2018). Konseling Gizi. Jakarta: Kemenkes RI.
Supariasa, IDN. (2012). Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.